”Kami Pramuka Indonesia, manusia Pancasila,
satya ku kudarmakan, Darma ku
kubaktikan, agar jaya Indonesia, Indonesia tanah airku, kami jadi pandumu.
Itulah sepenggal lirik Hymne
Pramuka, yang menjadi kebangaan setiap anggota Pramuka. Lirik
lagunya memang dibuat sederhana agar mudah diingat dan dipahami, namun mempunyai filosofi dan makna
yang mendalam. Dari lirik lagu Hymne Pramuka yang sederhana di atas,
menggambarkan semangat (spirit) bahwa
Pramuka Indonesia mempunyai tekad yang kuat untuk selalu ikut berperan serta
dan mendarmabaktikan dirinya bagi kejayaan bangsa dan negara bahkan dunia
Internasional. Waouh …amazing !
Sering
terjadi kerancuan dalam memahami hakikat apa itu pramuka, kepramukaan
dan Gerakan Pramuka. Kata Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda
Karana, yang memiliki arti “rakyat muda yang suka berkarya”.
Pramuka
merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka yang terdiri dari
anggota muda (siaga, penggalang, penegak), anggota dewasa muda
(pandega), anggota dewasa (Pembina pramuka, pelatih, Pembina
profesional, pamong SAKA, instruktur SAKA, pimpinan SAKA, andalan dan
anggota MABI. Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan
sekolah dan di luar lingkungan keluarga, dalam bentuk kegiatan menarrik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis, yang dilakukan di alam
terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan.
Sedangkan Gerakan Pramuka adalah Gerakan (Lembaga) Pendidikan yang
komplementer dan suplementer (melengkapi dan memenuhi pendidikan yang
diperoleh anak/remaja/pemuda di rumah dan di sekolah), pada segmen yang
belum ditangani oleh lembaga pendidikan lain yang pelaksanaannya
mengunakan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan; di Alam
Terbuka (outdoor activities), dan yang sekaligus dapat menjadi upaya
“self education” bagi dan oleh anak/remaja/pemuda/pramuka sendiri.
Gerakan
Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan Indonesia yang
merupakan bagian pendidikan nasional, bertujuan untuk membina kaum muda
dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi spiritual, sosial, intelektual
dan fisiknya, agar mereka bisa:
· Membentuk, kepribadian dan akhlak mulia kaum muda
· Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum muda
· Meningkatkan
keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang
bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta menjadi calon
pemimpin bangsa yang handal pada masa depan.
Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:
· Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
· Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
· Peduli terhadap dirinya pribadi
· Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka
Metode kepramukaan merupakan cara memberikan pendidikan watak kepada anggota muda,yaitu dengan:
- · Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
- Belajar sambil melakukan kegiatan yang menyenangkan atau menghibur
- · Sistem berkelompok
- · Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik
- · Kegiatan di alam terbuka
- · Sistem tanda kecakapan
- · Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri
- · Kiasan Dasar
Di
dalam pramuka bukanlah materi atau isi pelajaran yang lebih
dipentingkan melainkan melahirkan dan menumbuhkan sikap-sikap serta
perbuatan-perbuatan yang baik yang akan membentuk intelegensia, kekuatan
jasmani dan karakter dari diri tersebut. Hal tersebut terlihat pada
cara kerja regu dan kelompok penggalang,dimana mereka diajak untuk
bekerja sama dalam satu tim dalam mencapai satu tujuan yang sama,
sehingga dalam kelompok tersebut dapat terlihat latihan dalam
berdemokrasi, bahkan itu adalah demokrasi pancasila dalam praktiknya.
Berdasarkan
resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen,
Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas (materi OPP
34,UM), yaitu :
- Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
- Internasional, yang berarti bahwa organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/ agama, golongan, tingkat, suku, dan bangsa.
- Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja.
Jika
kita mengacu pada arti kiasan lambang gerakan pramuka yakni nyiur, ia
dapat tumbuh dimana saja yang membuktikan besarnya daya upaya dalam
menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekeliling dimanapun ia berada dan
dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Pramuka adalah wadah pelatihan dan
pendidikan yang menghasilkan atau mencetak generasi yang mampu hidup
berdampingan dengan sekelilingnya dan dalam keadaan apapun yang tidak
hanya bisa bergantung kepada orang lain.
Ada 23 karakter peserta didik yang tercantum dalam Dasa Darma Pramuka, yaitu :
1. Religius,
2. Cinta alam,
3. Kasih sayang sesama manusia,
4. Patriot yang sopar,
4. Patriot yang sopar,
5. Ksatria,
6. Patuh,
7. Suka bermusyawarah,
8. Rela menolong,
9. Tabah,
10. Rajin,
11. Terampil,
12. Gembira,
13. Hemat,
14. Cermat,
15. Bersahaja,
16. Disiplin,
17. Berani,
18. Setia,
19. Bertanggung jawab,
20. Dapat dipercaya,
21. Suci dalam pikiran,
22. Suci dalam perkataan,
23. Suci dalam perbuatan.
Kepanduan
atau pramuka merupakan wadah gerak bagi peserta didik dibawah pimpinan
mereka sendiri dalam rangka melakukan kegiatan – kegiatan yang positif,
inovatif dan produktif yang akan membantu mereka dalam mengembangkan
fungsi kewarganegaraan dengan daya tarik dalam lingkungan.
Dewasa
ini ada sebuah kenyataan yang teramat pahit atau mungkin juga sebuah
cobaan dan tantangan yang teramat berat, ketika semakin banyak jumlah
remaja penyandang masalah sosial. Mereka terjebak kedalam perilaku yang
menyimpang dan telah larut menghambakan dirinya kepada tata nilai asing.
Mereka berpotensi untuk menimbulkan berbagai problema sosial di
masyarakat. Di samping itu secara internal, terdapat pula ketidaksiapan
mental dan rohani pada sebagian remaja, sehingga mereka gagal untuk
mempertahankan diri dari pengaruh negatif yang menyesatkan.
Dari
sini Pramuka berperan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan
cara melaksanakan semua prinsip dasar yang sudah tertuang pada AD/ART.
Sehingga, dengan begitu problema di masyarakat yang sebagian besar
dialami, dan disebabkan oleh kaum muda dapat diminimalisir ataupun
dimusnahkan agar tercipta masyarakat yang makmur dan terorganisir dengan
baik. Serta terjaganya generasi muda dari ancaman-ancaman era
globalisasi yang semakin besar memiliki ancaman untuk menjerumuskan
generasi muda.
0 komentar:
Posting Komentar